Menurut Drs. H. Burhanudin Salam Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai norma dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya
2.BISNIS
Menurut Brown dan Petrello
Bisnis
adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan
masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga
bisnispun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, sambil memperoleh laba.
3. ETIKA BISNIS
Menurut Hill dan Jones (1998)
Menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan
antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin
perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis
yang terkait dengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia
mengatakan, “Most of us already have a good sense of what is right
and what is wrong. We already know that is wrong to take action that put
the lives other risk” ("Sebagian besar dari kita sudah memiliki
rasa yang baik dari apa yang benar dan apa yang salah. Kita sudah tahu
bahwa salah satu untuk mengambil tindakan yang menempatkan risiko
kehidupan yang lain.")
4. CONTOH ETIKA BISNIS
Perusahaan X yang bebbentuk PT ini merupakan bagian dari BUMN, karena
perusahaan ini satu-satunya pemegang hak atas produk atau jasa yang di
kelola di negara ini / monopoli. Karena produk atau jasanya hanya
dimiliki oleh perusahaan X maka perusahaan ini harus bisa memenuhi
kebutuhan setiap warga negaranya. Perusahaan X memang sekarang ini sudah
memodernisasi perlengkapannya untuk menunjang kebutuhan masyarakat di
negara ini, tapi yang jadi permasalahan apakah semua masyarakat dapat
merasakan hasil dari produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan X?
Karena hak memonopoli itu sangat melanggar Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat.
Pada
prinsipnya setiap perusahaan tatkala menjual produk-produknya akan dihadapkan
dengan strategi maupun teknik penjualan yang bagus, sehingga komoditas yang ditawarkannya
dapat terjual dengan baik. Adapun salah satu teknik penjualan yang dimaksud
adalah terkait dengan bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang
diberikan terhadap konsumen. Kualitas pelayanan yang diberikan adalah merupakan
kinerja terpenting oleh perusahaan bagi kepuasan konsumen/pelanggan. Perusahaan
harus memperhatikan hal-hal penting bagi konsumen, supaya mereka merasakan
kepuasan sebagaimana yang diharapkan. Demikianlah sebagaimana yang disampaikan
oleh banyak pakar ekonomi yang memberikan definisi mengenai kepuasan konsumen.
Kualitas
produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan persepsi pelanggan terhadap
kinerja, yang pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan berkaitan erat dengan mutu, mutu mempunyai dampak langsung pada
prestasi produk dan dengan demikian kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan
tergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif
terhadap harapan pelanggan, bila produk jauh lebih rendah ketimbang harapan
pelanggan, pelanggan tidak puas. Bila prestasi sesuai dengan harapan. Pembeli
jasa merasa puas. Bila prestasi melebihi harapan, pembeli jasa merasa amat
gembira. Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberi tahu
orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk itu. Kuncinya adalah memenuhi
harapan pelanggan dengan prestasi perusahan. Perusahaan yang cerdik mempunyai
tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka
serahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan.
Pada
dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan
kinerja atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan konsumen merupakan
evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya dapat
memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan konsumen,
sedangkan ketidakpuasan dapat terjadi apabila hasil yang diperoleh tidak
memenuhi harapan yang diinginkan konsumen. Jadi tingkat kepuasan merupakan
fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan oleh harapan, jika kinerja
yang dirasakan di bawah harapan maka konsumen merasa tidak puas, sedangkan jika
kinerja yang dirasakan sesuai dengan harapan maka niscaya konsumen merasa puas.
Dan jika kinerja yang dirasakan melampaui harapan maka konsumen akan merasa
sangat puas.
Masalah
pelayanan sebenarnya bukanlah hal yang sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini
kurang diperhatikan maka dapat menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya
yang sangat sensitif. Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan,
fasilitas yang memadai dan etika atau tata krama. Sedangkan tujuan memberikan
pelayanan adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen/ pelanggan, sehingga
berakibat dengan dihasilkannya nilai tambah bagi perusahaan.
Produk Tupperware
adalah nama merek terkenal dari peralatan rumah tangga yang terbuat dari
plastik, termasuk didalamnya, wadah penyimpanan, wadah penyajian dan beberapa
peralatan dapur yang diperkenalkan untuk khalayak umum pada tahun 1946. Mereka
merancang, membuat dan menyebarkan produk-produknya ke seluruh dunia melalui perusahaan
induknya Tupperware Brands Corporation dan dipasarkan dengan metode
penjualan langsung yang sering dikenal dengan julukan independent sales
force atau sales force yang saat ini tidak kurang ada 1.9 juta orang
tersebar di seluruh dunia. Tupperware sendiri merupakan anak perusahaan yang
dimiliki oleh Tupperware Brands Corporation.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
ilmiah dengan judul “ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK TUPPERWARE
(RISET DAERAH KOMPLEKS PERUMAHAN PAPANMAS TAMBUN)”.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indra (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif :
1.Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
Jika di dinginkan, air membeku.
Jika di dinginkan, makanan membeku.
2.Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Mahasiswa Gunadarma konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak , untuk mewujudkannya diperlukansimbol . Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa , sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen .
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata , sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis .
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitasberpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
-Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran . Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material . Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
B. Silogisme
Pengertian silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).Silogisme terdiri dari : Silogisme kategorial, Silogisme hipotesis dan Silogisme alternative.
Macam-macam silogisme:
1. Silogisme kategorial
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
2. Silogisme hipotesis
Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotesis, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotesis:
-Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent
-Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagiar konsekuennya
-Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
-Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya
3. Silogisme alternative
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.